Perbedaan Cerita Fiksi dan Non Fiksi Beserta Contohnya dalam Berbagai Tema

Kabar Aksara – Dalam menulis sebuah teks, kamu perlu memahami terlebih dulu mengenai cerita fiksi dan non fiksi.

Sebab, jika tidak bisa membedakan keduanya, maka kamu akan kesulitan menemukan perbedaan mendasar antara keduanya.

Cerita fiksi dan non  fiksi memiliki perbedaan mendasar yang mungkin kamu belum bisa menemukan perbedaannya.

Sehingga hadirnya tulisan ini bisa membantu kamu melihat perbedaan cerita fiksi dan non fiksi serta contohnya dalam berbagai tema.

cerita fiksi
Cerita fiksi dan non fiksi (Sumber: Pexels.com)

Lantas, apa itu cerita fiksi dan non fiksi serta seperti apa saja contohnya?  Silakan baca tulisan berikut ini.

Pengertian Cerita Fiksi dan Non Fiksi

Cerita fiksi merupakan cerita yang dibuat berdasarkan hasil imajinasi penulis terhadap peristiwa yang diamati. Hal itu meliputi segala aspek yang terdapat dalam fiksi seperti latar, tokoh, alur, sudut pandang, gaya bahasa (majas), dan amanat.

Biasanya cerita fiksi bertujuan untuk menghibur orang melalui bacaan tulisan. Sehingga hadirnya karya fiksi membuat orang tidak merasa bosan di saat tidak ada hal yang dikerjakan, apalagi bagi kamu yang suka membaca buku.

Sedangkan, karya non fiksi adalah teks yang bukan didasarkan pada khayalan penulis. Hal tersebut meliputi seluruh hasil pemikiran penulis terhadap fenomena yang terjadi, tetapi tidak dipoles sedemikian rupa seperti cerita fiksi.

Biasanya karya non fiksi bertujuan memberikan informasi kepada pembaca mengenai hal tertentu. Ada buku non fiksi yang bisa dibaca di saat waktu senggang, ada pula yang hanya digunakan untuk keperluan informatif.

Perbedaan Cerita Fiksi dan Non Fiksi

Secara keseluruhan, cerita fiksi dan non fiksi memiliki beberapa karakteristik dasar yang menjadi pembeda utama. Pembeda tersebut adalah terkait dengan subjektifitas penulis terhadap tulisannya.

Penulis fiksi cenderung menulis cerita yang diberi bumbu agar dapat menghibur pembaca dan memberikan kesan estetik pada tulisan yang dibuat.

Sedangkan, penulis non fiksi cenderung menulis berdasarkan kenyataan yang ada di lingkungan tanpa memberikan pemanis pada tulisannya sehingga pesan inti bisa langsung masuk pada pembaca.

Berikut adalah ciri-ciri cerita fiksi:

  • Memiliki kesan estetik dan imajinatif,
  • Walaupun tulisan diambil berdasarkan kisah nyata, penulis memberikan bumbu tambahan agar tidak monoton saat dibaca,
  • Berbentuk karya sastra,
  • Bergenre prosa fiksi,
  • Memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Berikut adalah ciri-ciri karangan non fiksi:

  • Memiliki kesan informatif,
  • Sumber tulisan diambil dari fenomena yang terjadi tanpa menggunakan gaya bahasa yang sastrawi,
  • Sebagian buku biasanya berbentuk karya sastra, tetapi kebanyakan berbentuk informasi,
  • Bergenre prosa non fiksi untuk sebagian teks atau buku,
  • Tidak memiliki struktur yang menentu sebagaimana dalam cerita fiksi.

5 Contoh Cerita Fiksi dan Non Fiksi dalam Berbagai Tema

Setelah memahami pengertian dan perbedaan cerita fiksi dan non fiksi, berikut saya paparkan contoh cerita fiksi dan non fiksi yang menarik untuk dibaca.

Contoh cerita fiksi

1. Cerita fiksi cerpen

Judul: Siluman Sungai Citarum

Pengarang: Eriyandi Budiman

Siluman Sungai Citarum bercerita tentang kehidupan bangsa jin dan keluarganya di Sungai Citarum. Mereka menetap di sungai itu karena ia suka dengan aroma dan warna sungainya.

Karena jin itu ingin tetap tinggal di Sungai Citarum, ia menghalangi upaya orang-orang yang ingin membersihkan sungai itu.

Terdapat banyak cerita yang melatarbelakangi sungai tersebut menjadi sarang bagi jin dan sebangsanya. Bagi kamu yang mau baca lebih lanjut cerpen Siluman Sungai Citarum, kamu bisa cari di laman Lakon Hidup.

Saya tidak bisa menampilkannya di sini karena takut kena copyright.

2. Cerita fiksi fabel

Judul: Kancil dan Buaya

Hari ini begitu cerah. Namun, kemarau yang panjang mengakibatkan hutan kekeringan sehingga penghuninya banyak yang meninggalkannya. Tapi Kancil justru masih bertahan di hutan.

“Ke mana lagi aku harus mencari makanan?” keluh Kancil. Sementara matahari terasa semakin terik.

Kancil lalu mengingat sesuatu. Ia akan pergi ke seberang sungai. Di sana banyak makanan. Namun, selama ini memang tidak ada orang yang berani ke sana. Sebab, agar bisa menuju ke tempat itu harus menyeberangi sungai yang ada buayanya terlebih dahulu.

Namun, Kancil tidak peduli.ia bergegas pergi ke sungai. Tidak butuh waktu lama ia butuhkan untuk tiba di sungai itu.

“Hai, Kancil. Baguslah kau datang kemari! Aku sedang sangat lapar,” kata Buaya.

“Wah, kau rupanya. Aku datang ke sini untuk menyampaikan pesan dari raja hutan. Jadi jangan kau makan aku dulu,” jawab Kancil.

“Ayo cepat sampaikan pesanmu. Aku sudah sangat lapar,” ujar Buaya.

“Baiklah. Raja hutan memintaku untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sini. Raja hutan hendak memberikan hadiah untuk kalian,” jelas Kancil.

“Jadi, sekarang panggillah semua temanmu,” lanjutnya.

Buaya sangat senang mendengar pesan dari Kancil. Lantas, ia pun langsung memanggil semua temannya. Mereka banyak sekali, berjejer-jejer di permukaan sungai.

“Nah, sekarang aku akan menghitung jumlah kalian,” seru Kancil.

Kemudian ia langsung melompati para buaya itu satu per satu sambil menghitungnya. Akhirnya, ia pun bisa menyeberang sungai itu dengan cara tersebut.

“Terima kasih, Buaya. Kau telah membantuku menyeberang. Akan aku sampaikan cerita tentang kebaikan kalian kepada Raja hutan,” ucap Kancil.

Buaya-buaya itu baru sadar kalau Kancil berbohong. Mereka pun marah. Namun, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Kancil sudah berlari ke dalam hutan yang penuh dengan makanan.

3. Cerita fiksi anak

Judul: Tersesat di Hutan

Sumber: cerita-anak-indo.blogspot.com

Ada seorang anak kecil, anak tersebut bernama Dedot. Ia tidak pernah patuh pada ayah, ibunya, dan juga dengan kakaknya.

Suatu hari, saat hari libur, kakak Dedot yang benama Kak Rico mengajaknya berkemah di tempat yang sangat indah sekali. Ada bunga-bunganya, sawah, ada sungai, dan juga ada danau.

“Tempatnya sangat indah kan, Dedot?” tanya Kak Rico.

“Iya, Kak. Tempatnya indah sekali,” jawab Dedot.

Kak Rico dan Dedot mendirikan sebuah tenda. Setelah berhasill didirikan, Kak Rico mencari air di sungai yang jaraknya agak jauh.

Ia berpesan, “Jangan ke mana-mana, ya, Dedot, Kak Rico mau cari air untuk minum di ujung sungai sana. Ingat, ya! Jangan ke mana-mana, apa lagi masuk hutan.”

Dedot hanya mengangguk, tetapi Kak Rico masih tetap meyakinkan Dedot untuk tidak pergi ke mana-mana.

Namun, Dedot lupa dengan janjinya itu. Ia melihat seekor bebek dan mengejarnya hingga ke hutan. Ia terus mengejarnya hingga ia keasyikan mengejar bebek tersebut.

4. Fiksi dongeng

Judul: Putri Rambut Merah dan Burung Emas

Sumber: Popmama.com

Diceritakan hiduplah seorang putri berambut merah yang baik hati di sebuah kerajaan. Keindahan rambut sang putri membuat burung emas tertarik untuk bertandang ke balkon kamarnya.

Putri dan burung emas pun kompak melantunkan lagu pengantar tidur untuk seluruh rakyatnya.

Berkat senandung Putri dan Burung Emas, rakyatnya selalu bermimpi indah hingga fajar tiba. Namun, semua berubah ketika penyihir jahat mengubah rambut merah putri menjadi hitam.

5. Cerita fiksi Doraemon

Doraemon menceritakan tentang kehidupan seorang anak yang bernama Nobita dan kucing dari masa depan yang bernama Doraemon.

Nobita adalah anak yang malas belajar sehingga selalu dimarahi oleh Ibunya. Sedangkan Doraemon digambarkan sebagai sosok yang bijak dan senang membantu Nobita apabila dalam kesulitan.

Contoh cerita non fiksi

1. Contoh non fiksi biografi

Judul: Biografi Joko Widodo

Sumber: Brilio.net

Presiden Joko Widodo mulai dikenal sejak menjadi Wali Kota Solo. Kemudian karir politiknya dilanjutkan dengan menjadi Gubernur DKI Jakarta dan sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia.

Pria kelahiran 21 Juni 1961 ini merupakan Presiden RI ke-7. Beliau menikah dengan Iriana di Solo pada 24 Desember 1986. Ia memiliki tiga orang anak, yakni Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.

Pendidikannya diawali dengan masuk SDN 112 Tirtoyoso di Solo. Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan pendidikan di SMAN 6 Surakarta. Kemudian ia berkuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarya.

Berbagai penghargaan telah diraih oleh Jokowi hingga sekarang. Ia terpilih menjadi salah satu dari “10 tokoh 2008” oleh Majalah Tempo.

Selain itu, ia juga mendapat penghargaan internasional dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) atas keberhasilannya melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima.

Terpilih dalam Pemilu Presiden 2014, Jokowi kini menjadi Presiden Republik Indonesia pertama sepanjang yang bukan berasal dari latar belakang elit politik atau militer Indonesia.

Ia terpilih bersama Wakil Presiden Ma’aruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019.

2. Cerita non fiksi pendek tentang pahlawan

Judul: Mengenal Sultan Hasanuddin, Pahlawan Nasional Indonesia

Sumber: Bobo.grid.id

Sultan Hasanuddin lahir di Makasar pada tahun 1631 dengan nama I Mallambosi. Ia juga memiliki nama Arab, Muhammad Bakir.

Pada usian 24 tahun, ia diangkat menjadi sultan di Kerajaan Gowa dengan nama Sultan Hasanuddin.

Perang antara Sultan Hasanuddin dan VOC dimulai pada tahun 1660. Belanda dibantu oleh Kerajaan Bone yang saat itu memang bermusuhan dengan Gowa.

Sultan Hasanuddin mengadakan perjanjian dengan Belanda. Perjanjian ini tidak berlangsung lama karena isinya sangat merugikan Gowa. Sultan Hasanuddin pun melakukan perlawanan.

3. Cerita non fiksi tentang pendidikan

Judul: Pembelajaran Berdiferensiasi Paradigma baru dalam Pendidikan?

Penulis: Fadhilah

Sumber: Harian Jogja

Mulai bulan Juli 2022, pemerintah memberikan kewenangan kepada kepala sekolah dan guru untuk memilih kurikulum apa yang akan diterapkan dengan memilih satu, dua, atau semua kurikulum yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat atau kurikulum proto-type (kurikulum Merdeka Belajar).

Berdasarkan pada beberapa artikel di website ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi merupakan usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda.

4. Teks non fiksi ilmiah

Judul: Jenis-Jenis Ikan di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat

Penulis: Safitri Yeni

Sumber: Repositori STKIP PGRI Sumbar

Berkurangnya jenis ikan di Sungai Rambai diduga akibat aktifitas masyarakat, seperti penangkapan ikan menggunakan putas, pestisida, dan pembuangan limbah aktivitas manusia seperti limbah pertanian dan pabrik kelapa sawit.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat.

Jenis ikan yang ditemukan sebanyak 10 jenis, yaitu Osteochilus kappeni (Siroken), Osteichilus wandersii (Lelan), Tor tambara (Garing), Mytus microcanthanus (Panpandan), Clariasis bathrachus (Limbek), Trichogaster pectoralis (Sapek), Ospronemus gouramy (Kaluh), Channa striata (Ruting), Ambasis kopsii (Kapas-kapas), Orechromis nilocticus (Nila).

5. Buku non fiksi

Judul: Deteksi Kejujuran dan Kebohongan dari Ekspresi Wajah

Penulis: Budi Susilo

Percayakah Anda bahwa wajah merupakan ensiklopedia diri seseorang? Ya, wajah dipercaya menyimpan petunjuk tentang karakter, tujuan, dan nasib seseorang.

Apabila mampu membaca wajah, maka kita bisa menggunakannya untuk hal-hal positif. Misalnya untuk menjalin pertemanan, menyeleksi karyawan baru untuk bergabung dalam perusahaan, membantu menyelesaikan masalah, bahkan untuk mendeteksi kejujuran dan kebohongan.

Buku ini akan membantu Anda membaca serta memahami karakter seseorang dari wajahnya. Segala bentuk pemaknaan dan penafsiran dibahas secara lengkap dan detail.

Kehadiran buku ini bukan untuk menghakimi orang lain, tetapi belajar untuk memahami orang lain. Mempelajari buku ini berarti mempelajari diri kita. Dengan kata lain, kita dapat melakukan refleksi sekaligus otokritik terhadap diri sendiri. Selamat membaca!

Konklusi

Demikian penjelasan saya tentang pengertian, perbedaan, dan contoh cerita fiksi dan non fiksi dalam berbagai tema.

Secara garis besar, cerita fiksi adalah cerita yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang. Biasanya tulisannya diberi kesan estetis agar pembaca dapat terhibur.

Sedangkan karya non fiksi merupakan tulisan informatif yang diberikan kepada pembaca untuk memberikan pengetahuan tambahan tentang fenomena yang tengah terjadi.

Kalau kamu mau bertanya, jangan segan-segan tulis pada kolom komentar di bawah ini. Nanti kita diskusi sama-sama di sana.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url